Misteri Pemberian Pasangan Hidup Dari Tuhan

Misteri Pemberian Pasangan Hidup Dari Tuhan

Apa misteri terbesar dalam kehidupan manusia bersama Tuhan ? Menurut saya, salah satu yang terbesar adalah perjalanannya menemukan pasangan hidup dari Tuhan untuk dirinya.

Coba lihat kisah penciptaan. Semua makhluk hidup di tanah dan di udara diciptakan Tuhan dari debu dan tanah (Kejadian 2). Tapi ada satu makhluk hidup yang proses penciptaannya berbeda sendiri dengan yang lain, yaitu HAWA. Proses penciptaan yang berbeda sendiri menandakan kalau “proyek” itu adalah proyek yang khusus. Proyek ini begitu berbeda dari proyek-proyek lainnya, sampai Tuhan harus membuat “skenario khusus” dimana Dia harus membuat Adam tertidur dahulu sebelum Dia bisa mulai bekerja.

Proyek khusus ini harus ‘diumpetin’ dari Adam karena begitu istimewanya.

KEJUTAN

Jadi ada unsur kejutan dalam proses pemberian pasangan hidup bagi Adam. Dia dibuat tertidur, agar dia tidak bisa melihat “hadiah” apa yang Tuhan sedang siapkan baginya. Adam sama sekali tidak punya bayangan. Ini adalah momen yang menunjukkan betapa akrab dan intimnya Tuhan dengan Adam sesungguhnya saat itu. Tuhan disini bertingkah seperti seorang suami yang diam-diam menyiapkan kejutan khusus bagi istrinya yang sedang tertidur.


Hearts Flower photo by Vinoth Chandar – Creative Commons.

TIMING

Lalu ada keindahan dari sisi timingnya. Kalau kita perhatikan, Alkitab tidak pernah menjelaskan berapa lama waktu jeda antara waktu Adam mulai tertidur, sampai proses ‘pembuatan’ Hawa dan sampai ketika Hawa akhirnya dipertemukan oleh Tuhan dengan Adam. Bisa jadi jeda antara Adam tertidur sampai Adam dipertemukan dengan Hawa berjarak puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun. Dan selama jeda waktu itu, Tuhan terus berkata pada Adam, “Aku punya kejutan yang indah untukmu. Kamu akan menyukai apa yang telah kubuat ini! Sebentar lagi akan Kubawa kepadamu.” Dan Adam menunggu dengan sabar tanpa sama sekali bisa menduga kalau yang akan dihadiahkan kepadanya itu adalah seorang manusia yang seperti dirinya.

Alkitab bahasa Indonesia sama sekali melewatkan bagian terpenting dari kisah Adam dan Hawa di Kejadian 2. Sebuah kesalahan terjemahan yang fatal. Lihatlah firman Kejadian 2 ayat 23 ini versi Bahasa Inggris NLT :

“At last!” the man exclaimed.

“This one is bone from my bone,
    and flesh from my flesh!
She will be called ‘woman,’
    because she was taken from ‘man.’”

Alkitab bahasa Indonesia menangkap pesan utamanya, tapi sama sekali melewatkan bagian terpentingnya, yaitu ekspresi Adam ketika pertama kali diperlihatkan sosok Hawa oleh Tuhan :

“AT LAST!”

Inilah bagian paling indah yang sesungguhnya dari seluruh kisah cinta Adam dan Hawa! Ketika Adam, yang telah lamaaa menunggu, akhirnya bisa melihat dan memegang hadiahnya yang selama ini Tuhan janjikan! Kau bisa membayangkan bagaimana meluapnya rasa gembira Adam dari dua kata sederhana itu! “AT LAST!” Ekspresi yang jelas menunjukkan sebuah penantian yang lama dan kerinduan yang besar. Adam melihat ‘Hadiah’ nya, sama sekali tidak kecewa! Semua penantiannya sepadan dengan yang dia terimanya !

Begitulah kisah manusia pertama yang mendapatkan pasangan hidup dari Tuhan untuk dirinya. Diceritakan dengan seharusnya!

KABAR BAIK UNTUK KITA

Dan kabar baiknya, cerita ini masih terus berlanjut sampai hari ini bagi kita yang percaya kepadaNya!

Tahukah bahwa sampai hari ini Tuhan masih terus bekerja menyiapkan pasangan-pasangan hidup bagi anak-anak yang disayangiNya ? Dia masih membuat anak-anakNya “tertidur” dalam kesibukan hidup, dan diam-diam dibelakang layar Ia menyiapkan sebuah kejutan indah untuk nanti diberikan, seperti seorang suami diam-diam menyiapkan surprise untuk istrinya.

Ini adalah yang Salomo katakan ketika ia menulis, “Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.” (Pengkhotbah 3:10). Dan yang Daud katakan tentang berkat yang diberikan ketika kita sedang tidur, “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” (Maz 127:2).




Ayat terakhir itu rasanya hampir seperti : “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam mencari pasangan hidup dari Tuhan –sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.“

Kebenaran yang indah! Bahwa sebenarnya ketika kita sedang “ditidurkan” oleh berbagai-bagai perkara hidup, Tuhan sedang menyiapkan sebuah kejutan bagi kita. Ia menyiapkan seorang pasangan hidup yang benar-benar indah dan sepadan untuk kita!

BUKAN ADAM DAN HAWA, TAPI TUHAN DAN ADAM.

Kita adalah kekasihnya Tuhan. Kalau kita bisa menangkap dari pembahasan diatas, bahwa sebetulnya kisah cinta itu dimulai dari kisah cinta antara Tuhan dengan Adam terlebih dahulu, sebelum kisah Adam-Hawa!

Sebelum ada kisah cinta Adam dengan Hawa, terlebih dahulu ada kisah cinta Tuhan dengan Adam.

Hawa adalah hadiah dari Tuhan untuk kekasihNya, Adam. Hawa diberikan karena ada cinta dan keintiman yang begitu dalam antara Tuhan dengan Adam.

Kalau kita tidak bisa tangkap fakta ini, kita akan kelewatan segala-galanya. Kita akan dengan mudahnya berpikir bahwa fokus utamanya adalah Hawa dan Adam. Keliru besar. Fokus utamanya adalah kisah cinta antara Tuhan dan Adam. Kisah cinta Tuhan dan Adam mendominasi kisah pemberian pasangan hidup ini. Hawa tidak masuk dalam gambar sampai bagian endingnya. Hawa diberikan adalah bab penutup dari cerita ini. Happy Endingnya.

Kalau dalam rumus matematika, maka rumus yang benar adalah :

TUHAN + ADAM = HAWA , bukan ADAM + HAWA = TUHAN.

DIJAMAN INI

Begitu halnya dengan kita yang hidup dijaman ini. Kalau kita menantikan pasangan hidup dari Tuhan, kita harus mengerti bahwa pasangan hidup yang dari Tuhan bisa hadir karena ada sebuah keintiman dan hubungan cinta yang kuat antara seseorang dengan Tuhan. Semua dimulai dari situ. Kita tidak bisa ‘menodong’ Tuhan meminta seorang suami atau istri begitu saja. Pahamilah kalau Dia bukan Pribadi yang seperti itu. Dia mendambakan keintiman. Dia mendambakan totalitas.

Kalau Dia belum menjadi segala-galanya bagi kita, maka dengan mudahnya kita akan mencintai pemberian-Nya lebih dari Diri-Nya.

Tidak ada seorang pun bapa yang mau anaknya lebih mencintai barang pemberiannya daripada dirinya sendiri. Begitu juga Bapa kita di Surga menginginkan kita lebih mencintai Dia karena DiriNya, bukan karena apa yang Dia bisa berikan.

Jangan pusing masalah bagaimana cara Dia akan memberikannya atau timingnya. Seperti Adam dibuatNya tertidur, engkau juga tidak akan diijinkan untuk tahu. Engkau tidak sepatutnya tahu karena ini adalah sebuah hadiah. Sebuah karunia. Sebuah kejutan yang akan datang pada momen terbaik. Yang kau perlu khawatirkan dan pikirkan adalah hubunganmu dengan Tuhan.

Dia-lah yang musti kita kejar, bukan apa yang Dia bisa berikan. Carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. (Lukas 12:31)

Alamilah misteri ini dihidupmu. Jangan buang waktu, jangan mau dialihkan perhatianmu, kejar Tuhan dengan segenap jiwa ragamu. Ini adalah hadiah terbaik yang bisa kau terima dalam hidupmu, seperti Adam dulu juga merasa Hawa adalah hadiah terbaik yang pernah dia terima dalam hidupnya. Ketahuilah kalau Tuhan sangat mendambakan untuk bisa memberikan ini kepada semua anak-anaknya. Kami telah mengalaminya, kamu pun juga bisa. Tidak ada yang mustahil baginya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan Pria Menangis Karena Wanita

Ini Dia Budaya Unik “Padungku” di Poso

Kabupaten tertua di Sulaewesi Tengah