True love of the Kingdom Mawa





Demo : Novel Karya “Stenlly Ladee”

Alkisah sebuah kerajaan yang hanya ada warna merah di sana, yakni kerajaan itu bernama “Kerajaan Mawa” di sana dan tak satupun warna yang lain diijikan ada di dalam kerajaan tersebut, menurut pemimpin kerajaan itu warnah merah adalah sumber dari segalah asal mereka, konon katanya saat mereka di ciptakan oleh dewa bernama Mawa mereka di ambil dari sari biji buah delima, maka tak heran jika makanan mereka hanya buah delima yang mempunyai daun warna merah pula dan segalah yang berwana merah.

Selain itu tanaman di sana berwarna merah semua tanpa terkecuali. Kerjaan Mawa dipimpin oleh raja yang sangat kejam yakni raja itu bernama Raja Gion, dan raja itu hanya memiliki satu istri bernama Ratu Dias dan satu putri bernama putri Ceand yang sangat dicintainya, meskipun di kerejaan Mawa sangan banyak wanita yang cantik bisa di jadikan istrinya, namun raja Mawa tetap setia pada cinta istrinya dan menurut para masyrakat kerajaan Mawa hanya ada dua wanita paling tercantik yang ada di kerajaan itu, yakni istri raja mawa dan putri raja mawa.

Suatu hari, tepat dibulan ulang tahun putri raja mawa putri Ceand yang ke 17 tahun, dan putri Ceand memohon kepada ayahnya supaya tidak merayakan pesta ulang tahunya karena dirinya hanya ingin khusus di hari ulang tahunnya yang ke 17,  dirinya sudah bisa diberi ijin oleh ayahnya berkeliling sepuasnya memengelilingi Kerjaan Mawa yang sangat luas dan padat penduduk mereka.

Sangat wajar jika Putri Ceand sangat merindukan kebebasan dan ingin berkeliling sepuasnya, karena selama Putri Ceand hidup tidak pernah di ijinkan ayahnya utuk sembarang keluar dari kerjaan yakni di luar sona daerah kehormatan dari bangunan istanah yang sangat megah dan berwanah merah itu.
Permohonan putrid Ceand sangat membuat ayahnya kuatir dan ketakuan akan terjadi sesuatu yang buruk pada putri Ceand yang di cintainya. Olehnya raja mawa memerintahkan supaya panglimanya mencarikan pengawal yang kuat dan gagah pemberani untuk mengawal putri ceand semasa dirinya berkeliling jalan-jalan di daerah yang bukan daerah kehormatan seorang bangsawan.

Seminggu sebelum hari ulang tahun putri Ceand, panglima kerjaan mawa menghadap raja Mawa, membawa seorang pemuda yang tinggi, gagah dan berbadan sehat, pemuda itu hasil dari saembara yang diikuti tujuh ribu masyrakat kerjaan Mawa dan pemuda itu berhasil setelah mengalahkan tantangan berkelahi dengan ratusan binatang buas dan kabar para peserta lainya hanya mati terkam oleh binatang-binatang itu.

Pemuda tersebut bernama Tendy dan sudah yatin piatu dan dirinya di asuh oleh juru masak Kerjaan Mawa sejak berusia tuju tahun. Tendy didapati di perkebunan sayur kerjaaan, saat juru masak kerjaan itu hendak pergi memtik sayur sekitar dua belas tahun yang lalu dengan keadaan tak sadarkan diri.
Seingat Tendy dirinya datang dari planet yang banyak berwarna biru dan hijau, setahu Tendy pula dirinyan datang dari planet bernama Bumi, namun rahasia itu hanya diketahui oleh ayah angkat Tendy.

Saat raja Gion melihat pemuda itu dirinya tak basa-basi lagi dan sangat mepercayai pilihan dari panglimanya, dan segera menyuruh para dayang istana supaya mepersiapakn Tendy untuk membersihkan dirinya dan meberi pakaian yang layak untuk segera di pekerjakan mengawal putri Ceand.

“Hari Ulang Tahun Putri Ceand”

Tiba saatnya hari ulang tahun Putri Ceand dan para masyrakat turut antusias mengantarkan kado di depan istana tepat di batas zona daerah kehormatan, dan saat itu Putri Ceand tidak lagi berda dalam istana karena dirinya sudah berngakat sejak awal pagi bersama pengawalnya pergi ke suatu tempat dan belum cukup jau dari istnah, yakni sebuah padang bukit yang berumput merah dan hanya terlihat satu pohon di sana yang mengantukan buahnya yang cukup banyak.
Hari pun semakin siang dan matahari makin terik Putri Ceand tertidur di bawa pohon itu, sedangkan Tendy pemuda pengawal itu hanya terdiam duduk dengan berjaga-jaga di samping Putri Ceand.
Dalam tidurnya putri Ceand bermimpi dan melihat sebuah kisah yang tak biasa, dan dalam mimpi itu Putri Ceand sangat merasah pilu, bagaimana tidak sang putri mendapati dirinya terpisah dengan seseorang kekasih yang tak tampak jelas wajahnya, dalam miminya perpihsan terjadi oleh tanah yang terbelah dua karena api berwarna biru, namun dalam mimpi itu drinya mendapat pesan dari Dewa Mawa kalau seseorang itu kan menjadikanya seorang putri raja dengan gaya pemerintahan yang berbebeda.

Dengan tiba-tiba Putri Ceand bangun berteriak histeris ketakutan, hingga terikan itu membuat Tendy kaget dan dengan reflex Tendy pergi mendekati putri dan bertanya apa yang sedang terjadi, namun kerna ketakutan putri dengan raut wajah ketakuatan tak sengaja memeluk tendy dan menagis sambil berkata.
“aku takut, aku takut, jangan tinggalkan aku,” kata Putri Ceand sambil sesekali memeluk erat Tendy
“tenang saja putrid, anda hanya bermimpi,” kata tendy sambil menengakan dan merasa aneh dengan pelukan putri Ceand.
Putri Ceand tersadar akan pelukan itu dan dengan tiba-tiba mendorong kuat pengawalnya dengan sedikit malu, seseakan memarahi Tendy seraya menutupi rasa malu itu, karena masih tak sudi kalo bukan seorang bangsawan menyentuhnya.
Hari semakin sore dan langit planet itu mulai kelihatan berwana merah pekat, itu tandanya hari sudah mendekati malam, sang putri berinisiatif segera pulang mengingat nasehat Tendy yang mengatakan kalau dimalam hari di bukit merah itu tidak aman utuk Putri Ceand, karena sangat banyak binatang buas dan dan suhunya sangat dingin saat di malam hari.

Mereka pun pulang dengan menunggangi masing-masing kuda yakni kuda berwarna merah dan gemuk khas Kerjaan Mawa, saat di jalan memauski gerbang istanah putri disambut dengan meriah oleh ribuan rombongan tamu dari Kerajaan Laut Merah dan mereka adalah sekutu dari Kerajaan Mawa sejak lama, kerajaan itu hidup di tas laut merah sebelah barat Kerjaan Mawa dan konon katanya Raja Kerjaan itu pernah diselamatkan oleh raja Gion saat berperang melawan robot-robot tentara bumi yang datang meneliti planet itu.
Tujuan dari rombongan kerjaan laut merah sengaja khusus datang hanya untuk merayakan dan memberi bermacam-macam hadia mewah hanya khusus buat anak raja Gion yang berulang tahun di hari itu. Hal tersebut merupakan sudah menjadi kebiasaan Raja Kerjaaan Laut Merah sejak tujuh tahun silam sejak perang melawan robot tentara Bumi.
Kedatangan raja laut merah kini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnaya, kali ini raja laut merah membawa pula putranya untuk ikut dengan meberi ucapan pada Putri Ceand,

“Rencana Raja Gion Bakal Putrinya”
Putrid Ceand sangat senang dengan semua kado dari kerjaan Laut merah, hingga saat makan bersama Raja Gion mengatakan sebuah rencana tentang  perjodohan putri Ceand dengan anak raja laut merah yakni Pangran Conras.
Mendengar hal tersebut rasa senang putri Ceand berbalik menjadi kesal sehingga makan malam itu ditnggakan putri Ceand dengan begitu saja tanpa pamit. Hal tersebut mebuat raja Gion agak malu dengan tingkah putrinya yang sedikit tidak sopan di depan para tamu istana.
Putri ceand berlari meninggalkan perjamuan makan malam itu dan dan rupanya ibunya, Ratu Dias ikut menyusul Putri ceand yang tiba-tiba meninggalkan perjamuan itu, dan berlari ke kamarnya.
Ratu Dias kuatir dengan keadaan mental Putri ceand yang baru saja berusia 17 tahun hari itu, ratu Dias hanya saja tidak bisa membanyakan anaknya harus bersedih di hari spesianya.
Didapati Putri Ceand sedang menangis di ranjangnya, sambil menongkan dagunya di bantal kepala berwarna merah dan tanpak terlihat air mata bercucuran di pipinya.
Ratu Dias mencoba memberi pengertian dari tujuan perjodohan itu, sambil mengelus-ngelus rambut putrinya yang berwarna merah maron itu. Ratu Dias mengatakan kalo perjodohan itu demi masa depan kerjaan Mawa, dan putri Ceand akan bahagia hidup dengan anak dari raja Kerajaan Laut Merah.
Tapi hal itu tidak menjadi hiburan dan pikiranya terbuka, bagi putri Ceand perjodohan bukanlah hal yang tepat untuk dirinya mendapatkan pasanganya namun putri Ceand masih saja teropsesi dengan janji dewa mawa yang mengatakan dirinya akan mendapatkan seorang pasangan yang akan memerintah dengannya dengan gaya pemerintahan baru dan dalam hubungan itu akan nada apai yang memisakannya.

Selain itu Putri Ceand, tidak begitu suka dengan rupa wajah anak raja kerjaan laut merah yang menurutnya tidak cukup ganteng dan tinggi dan putri ceand tahu pula kalau Pangeran Conras dan ayahnya tidak menyembah dewa yang sama dengan kerjaan mawa.
Putri Ceand dengan suara yang terseduh-seduh menceritakan apa yang telah dewa mawa katakana dalam mimpinya. Mendengar hal itu Ratu Dias mendukung sepenuhnya Putri Ceand, karena menurutnya kalo dewa mawa yang meberi nasihat itu adalah nubuatan yang mutlak harus di ikuti kalo tidak nasib kerajaan mawa dalam bahaya besar.
Ratu Dias sangat mengerti dengan mimpi yang disampaikan putrinya meski masih penasaran pula siapa pangeran yang akan menjadi suami putrinya nati sesuai denganyang dijanjikan oleh Dewa Mawa.
Hal itu memberi niat yang kuat bakal Ratu Dias untuk segera menyampaikan kepada suaminya Raja Gion esok paginya. Mendengar hal itu raja Gion malah tetap betekat pada pengertianya sendiri karena menurutnya masa depan kerjaan mawa akan lebih baik jika Putri Ceand menikah dengan sekutu kerajaan mawa yakni kerajaan laut merah yang ada di sebelah barat kejaan mereka.
“tidak, tidak, aku akan tetap pada niatku untuk menjodohkan pangeran Conras dengan anak kita, ini demi masa depan kerjaan dan rakyat” bantah raja Gion seusai mendengar cerita mimpi Putri Ceand dari ratu Dias.
Olehnya Raja Gion makin nekat untuk segera mempercepat hari pernikahan anaknya dengan Pangeran Conras. Tapi hal itu membuat pula oleh ratu dias mecegah agar tidak secepat itu karena menurutnya putri mereka masih sangat terlalu muda untuk menikah.
Peringatan Untuk Raja Gion
Seminggu sudah terlewati dari hari ulang tahun Putri Ceand, penasihat sekailain juru ritual penyembahan pada dewa mawa yakni pendeta Waros datang menemui raja Gion di pagi itu, pendeta Waros bertujuan menyampaikan pesan yang dirinya dapat pula dari mimpi dari dewa mawa, supaya raja Gion segera membatalakn rencanannya untuk menikahkan putrinya dengan pangeran Conras, jika tidak masa depan kerjaan mawa akan terancam.
Menedengar pesan itu Raja Gion malah tertawa dan menganggap remeh menurutnya kenapa tidak dewa mawa saja datang kepadanya berbicara langsung mengatakan pesan itu.
Raja gion rupanya sudah terpengaruh dengan pola pikir raja kerjaan laut merah yang mengatakan kalo dewa mawa tidak ada apa-apanya di banding dewa mereka yang memberi kekayaan berlimpah. Hal itu pula yang menjadi tolok ukur bagi Raja Gion untuk menjodohkan putrinya dengan anak raja kerajaan laut merah.
Pendeta Waros pun pergi dengan kuatir akan sesuatu yang buruk terjadi pada raja Gion yang telah mengagap remeh peringatan dari dewa mawa, namun hal itu menjadikan Pendeta Waros berniat menemui Putri Ceand untuk mengatakan sesuatu.

Pendeta Waros mengatakan pada Putri Ceand supaya segera meninggalkan istana karena dewa mawa memberinya pesan pula, jika Raja Gion tidak melakukan pembatalan perjodohan itu, maka segerah suruh Putri Ceand meninggalkan istana.
Percakapan Pendeta Waros didengar langsung oleh ratu Dias juga saat di dalam kamar Putri Ceand. Ratu Dias pun turut mendukung pesan dari pendeta Waros hingga menyiapkan rencana untuk Putri Ceand keluar dari istanah.

Putri Ceand Lari Dari Istana

Ratu Dias sangat matang dengan rencana untuk membatalakan perjodohan itu, hingga dirinyapun ikut mengantarkan Putri Ceand keluar dari istana, meski hanya sampai di batas area zona kehormatan.
Putri Ceand tidak pergi sendiri dirinya masih dikawal oleh pengawal pribadinya pemuda tampan itu yakni Tendy. Dalam perjalanan, mereka menaiki kerta kuda biasa yang sebenarnya hanya khusus untuk para masyarakat yang bukan bangsawan, namun itu sengaja mereka lakukan demi mengelabui pengawal istana.

Putri Ceand dan pengawalnya Tendy pergi di sebelah timur istana tepat di dalam hutan yang besar. Hutan itu sangat jarang dikunjungi warga kerjaan mawa, karena menurut mereka, disana ada banyak orang-orang pergi kesana dan tidak pernah kembali, adapun yang pernah kembali tapi dengan luka-luka dikuyur tubuhnya.
Hutan itu banyak dihuni oleh Suku Pamon. Suku Pamon adalah suku yang tidak suka dengan kepemerintahan raja Gion yang kejam, karena aturan pajak yang kadang tidak masuk akal sangat membebani dan menyiksa mereka.
Maka dari itu suku pamon mengasingkan diri di dalam hutan besar di sebelah timur istana Kerjaan Mawa, Suku Pamon sangat ahli dalam strategi peperangan jadi tak heran saat beberapa tentara istanah memasuki hutan itu sangat jarang yang bisa pulang dengan selamat, Tapi itu tidak menjadikan Tendy kuatir untuk tetap pergi ke arah timur membawa Putri Ceand.
Disisi lain Suku Pamon adalah militan dan sangat mengagungkan dewa mawa dan masih saja memuja-muja Dewa Mawa tapi di bawa pipinan ritual adik pendeta Waros yakni pendeta Nigon.
Hari makin senja, dan Tendy dan Putri Ceand masih saja aman-aman memasuki hutan itu, hingga mereka mlihat sebuah pemukiman yang cukup besar dan ramai.

mereka pun datang dengan disambut dengan ritual ucapan terimakasih kepada dewa mawa sekalian Ucapan selamat datang kepada mereka. Sambutan itu sengaja digelar oleh pendeta Nigon yang sudah mendapat pesan dari dewa mawa kalo seorang raja besar dan Ratu akan akan datang di hari itu dengan menaiki kereta kuda biasa.

Raja Gion Marah Besar
Dipagi hari, suasana di istana kerajaan mawa nampak biasa saja, dan raja gion dengan santai menikmati sarpan paginya, hingga disaat dirinya ditengah sarapan pagi raja Gion mendapati kabar dari dayang istana yang bertugas mebersihkan kamar putri Ceand, kalo putri Ceand tidak ada di kamarnya.
Mendengar hal itu raja Gion masi biasa-biasa saja, dan tak mersa kuatir, pikirnya mungkin putri Ceand pergi jalan di luar istana bersama pengawalnya.
Hari semakin siang dan putri Ceand belum kembali ke istana, dan raja Gion siang itu ditemui oleh salah seorang prajurit tentara kerajaan yang bertugas menjaga pintu utama batas area kehormatan dan mengatakan kalo diriya melihat putri Ceand kemarin pergi bersama pengawalnya keluar istana.
Selain itu prajurit itu mengatakan pada raja Gion kalo dirinya juga belum melihat tanda-tanda dari putri Ceand dan pengawalnya kembali ke istana sejak kemarin itu.
Mendengar kabar itu Raja Gion marah besar dan menduga kalo putrinya sudah diculik oleh pengawal pribadinya sendiri, dengan sekejap kabar itu beredar ke suluruh warga istanah dan masrakat kerjaan mawa, hingga menjadikan Tendy sebagai buronan kerajaan, hingga foto gambar wajah Tendy ditempel di tempat-tempat umum di seluruh kerjaan mawa.
Beberapa tentara kerajaan mencoba mengeleda rumah Tendy, dan di sana mereka hanya mendapat ibu angkat Tendy yang tidak tahu apa-apa yang sedang terjadi.
Pencarian demi pecarian terus dilakukan oleh semua tentara kerjaan bahkan warga kerajaan mawa ikut mencari Tendy kerena sudah di iming-imingi hadia uang oleh pihak kerjaan.
Rupanya kabar tentang buronan kerjaan sudah tercium sampai di pemukiman persembunyian putri Ceand, kabar itu tersebar berkat mata-mata suku pamon yang ditugaskan mencari informasi di kerajaan mawa.
Mendengar hal itu para suku pamon bersiaga pula mengingat para tentara kerajaan mawa akan nekat datang dengan kekuatan prajurit yang sangat besar.

Pangeran Conras Ikut Mencari Putri Ceand
Kabar hilangnya putri Ceand di culik oleh pengawalnya terdengar sampai ke kerajaan tetangga yakni kerjaan Laut Merah, dan hal itu membuat raja laut merah mersa sipati dan ingin membantu mengirimi pasukan untuk melakukan misi pecarian, dan diperintahkanya anaknya pangeran Conras memimpin pasukan yang berjumlah 700 prajurit berjalan dengan senjata lengkap dan 300 prjurit berkuda.
Iring-iringan 1000 prajurit dari kerajaan laut merah itu tiba di depan istana dan pangeran Conras menghadap raja Gion untuk bepamitan turut melakukan misi pencarian putri Ceand.
Seusai berpaitan pada raja Gion, pangeran Conras membagi pasukanya menjadi dua rombongan yakni 350 parjurit berjalan dan 150 prajurit berkuda diarahkanya ke arah selatan dan sisanya megukuti pangeran Conras ke arah timur.
Dalam perjalann pangeran Conras ke arah timur bersama pasukannya tidak berjalan dengan mulus, saat mereka memasuki hutan besar setengah dari pasukan pangeran Conras mati tertembak busur panah beracun milik suku pamon.

Hal itu mebuat Pangren Conras mundur dan mencari aman dan lari ke istana kerjaan mawa dengan sisa sektar 200 prajurit yang tersisa. Hari itu sudah mulai mendekati malam hari, hingga menamba rasa takut rombongan pasukan Pangerna Conras untuk segera bergegas pulang untuk mundur.
Setiba di istana Pangeran Conras dan pasukanya yang tersisa mendapat jaumuan dan layanan pengobatan luka dari dayang istanah kerjaan mawa. Tak lama setelah merka datang rombongan lainya sebagian dari pasukan pangran conras pulang dengan kabar kosong tak mendapat tanda-tanda dari pencarian mereka.
Pangeran Conras pun menyampaikn kabar serangan yang mereka dapat saat memasuki hutan besar di sebelah timur istana yang dilakukan oleh suku pamon, dan raja Gion mendapat keyakinan bawa Tendy telah bekerja sama degan suku pamon karena yang diketahui Raja Gion musuhnya selama ini hanya suku pamon saja dan tak ada yang lain.

Dua Kerajaan Satukan Kekuatan
Matinya separuh dari rombongan prajurit yang di pimpin oleh Pangeran Conras, rupanya menjadikan Raja Laut Merah tidak menerima hal itu, dan dirinnya berniat menggerkan separuh dari kekuatan tentara kerjaan laut merah untuk menyerbuh suku pamon yang ada di hutan besar.
Tak tanggung-tanggung parjurit yang di kirimkan oleh raja kerajaan laut merah berjumlah 7000 pasukan lengakap dengan strategi peperangan, 7000 pasukan itu akan di gabungkan dengan pasukan raja Gion yang berjumlah 15.000 prajurit dan ditamba lagi oleh prajurit pangeran Conras yang masih hidup.
Total prajurit dari dua kerjaan itu mencapai 22.700 prajurit, dan kekutan prajurit itu akan dicurahkan melawan suku pamon yang diketahui pasukanya hanya berjumlah sekitar 3000 prajurit terlatih berperang di dalam hutan.
 Rombongan pasukan kedua kerajaan itu akan dipimpin langsung oleh pangeran Conras dan panglima perang Kerjaan Mawa. Berbagai persiapan merka lakun mengingat keadaan para prajurit yang belum mahir berperang didalam hutan karena bisaanya hanya berperang di padang yang luas.

Hutan besar yang lembap dan agak sedikit gelap karena banyaknya pohon kayu yang besar berdaun lebar, di tamba lagi banyak sekali binatang buas dan ular besar di sana.
Keaadan hutan itu sedikit menjadi kabar baik bagi sedikitnya jumlah pasukan suku pamon yang nota bene sangat mahir berperang jarak dekat maupun jarak jauh untuk di lingungan hutan besar itu.

Hutan Darah
22.700 prajurit pencari putri Ceand dibagi menajdi dua pasukan.
11.350 prajurit dipimpin oleh panglima perang kerajaan mawa dan sebagian lainya dipimpin oleh Pangran Conras, pasukan itu sengaja di bagi untuk mengelabui suku pamon yang selalu berjaga-jaga hanya di bagian barat hutan besar itu.
Pasukan yang dipimpin oleh panglima perang masuk menujuh ara barat hutan besar sedangkan yang dipimpin pengeran Conras masuk dari sebelah selatan hutan besar.
Dalam perjalanan rombongan pasukan yang dipimpin panglima perang kerajaan mawa nampa tidak berjalan dengan mulus baru saja beberapa kilo meter merek menyusuri hutan itu hampir dari setengah pasukan mati tertikam ranjau.

Panglima perang itu nampanya tidak tinggal diam mencoba mepelajari siasat dari suku pamon, dan dirinnya mendapati kalo suku pamon banyak berkamuflse di batang pohon dan di batang pohon yang sudah berlumut.
Hingga panglima itu memerintahkan para prajurit untuk diam dan menghetikan perjalanan dan meminta kepada semua prajurit untuk mencoba membabi buta menghempaskan pedang mereka ke batang-batang kayu yang berlumut dan pohon kayu.
Aksi itu pun berhasil dan banyak memakan korban dari suku pamon sehingga membuat suku pamon yang belum ketahuan kamuflsenya menjadi kuatir dan mengambil langkah untuk mundur menginagt hampir setengah dari pasukan suku pamon telah terbunuh.
Panglima sangat senang dan memeritahkan untuk terus mengejar setengah pasukan suku pamon yang melarikan diri itu. Para prajurit terus mengejar sisa pasuakn suku pamon hingga mereka betermu dengan rombongan pasukan dari Pangeran Conras.
Pertemuan sudah tidak jau dari pemukiman. Dan mereka terus mengejar sisa dari pasukan suku pamon hingga mereka mendapati sebuah pemukiman yang besar.
Para prajurit pencari putri Ceand dan masyrakat suku pamon nampak masih saling beradu pedang, namun kali mereka beradu pedang langsung di pemukiman suku pamon. Akibatnya banyak anak-anak dan para perempuan mati berserakan dimana.

Kekuatan suku pamon melemah hingga membuat perang itu berakir dengan kerugian nyawa yang banyak dari suku pamon.
Meski Tendy ikut berperang namun Tendy terkalahkan pulah oleh pangllima perang kerajaan mawa. Melihat tendy yang tersungkur ditanah tak sadarkan diri putri Ceand keluar dari persembunyianya dan bertriak untuk menghentikan perang itu.
Perang pun dihentikan pangeran conras bergegas menjemput putri Ceand untuk menunggangi kuda bersamanya, namun sebelum mereka pulang mereka berpesan pada sisa masyrakat pamon yang masih hidup, untuk tidak lagi mencari hal dengan kerajaan mawa dan mereka mengancam kalo masih terjadi mereka akan memusnakan semua suku pamon.
Para prajurit yang tersisa nanpanya tidak puas jika mereka hanya mengalahkan suku pamon tanpa membakar pemukiman mereka sebelum merek pualng. Pemukiman itu terbakar dan ratah dengan tanah dan sapnya terlihat dari Istana Mawa.
Para rombongan prajurit sangat gembira misi mereka telah selesai dan mereka merayakanya setiba di istana.

Tentara Bumi Kembali datang

Pesawat luar angkasa berwarna putih, malam hari turun di planet merah itu, dan mereka mendarat tepat di dekat pemukiman suku pamon yang terbakar.
Para tentara bumi sengaja mendarat di dekat pemukiman suku pamon yang terbakar itu, karena melihat subuah api besar dan asap tebal sejak masih diluar angkasa, menrut mereka sangat jarang ada asap besar muncul dari sebuah hutan yang mereka ketahui sangat lembap dan basah.
Pesawat itu menampung 300 pasukan tentara khusus sekalian ilmuan yang akan meneliti kembali planet merah itu. 300 tentara bumi itu dipipin langsung oleh ayah kandung Tendy.
Ayah kandung Tendy sangat begitu yakin kalau anaknya masih hidup, sejak peperangan dua belas tahun lalu, hingga mengutakan tekat ayah tendy untuk melakukan misi pribadi untuk mencari anaknya.
Seingat ayah Tendy dirinya pernah meberi cip pada tubuh tendy saat merka masih bersama di palanet merah itu, dan cip itu sebuah GPS bakal mengtahui titik kordinant anaknya, namun sayangnya sejak kejadian peperang 12 tahun lalu cip itu tidak meberi informasi titik kordinat tendi di akibatkan karena system listrik pada pesawat mereka saat itu tidak memungkinkan untuk meperbaharui status tendy.

Berbeda dengan kali ini ayah Tendy yakni Jendral Robert pemimpin misi penelitian Planet Merah kembali meperbaharui system GPS bakal menemukan anaknya. Kali ini Jendral Robert mendapat tada-tanda harapan kalo status Tendy masih dalam kondisi hudup, meskipun itu hanya diketahuinya melalui layar monitor yang menunjukan status titik kordinat Tendy yang pernah beberapa kali berpindah tempat.
Para tentara bumi nampak telah usai mepersiapkan koloni markas mereka di dalam hutan besar itu, menurut rencana Jendral Robert besok pagi, mulai memerintahkan untuk mencoba mendekati bekas gumpalan asap yang mereka lihat kemarin.
Namun dimalam hari jendral Robert medapat pemberitahuan kalo system GPS yang telah dirinmya perbaharui mendapat satu signal informasi kalo ada tanda-tanda frekuensi yang kuat tepat tidak jauh di dekat koloni, dan jendral Robert berharap itu adalah anaknya.

Tendy di Temukan Jendral Robert
Malam itu dua puluh tiga tentara bumi turun dari koloni mencari informasi dari signal yang di dapat dari system. Mereka mendekati pemukiman suku pamon yang telah terbakar, dan pencarian mereka pun berhasil dan mereka menemukan Tendy yang terbaring tak sadarkan diri tepat pada titik GPS yang mereka cari, mereka pun membawa Tendy dan segera memberi perawatan medis di dalam koloni tentara.
Pagi hari Tendy tersadar terbangan seusai bertemu dengan dewa mawa dalam miminya dan dewa mawa memberi pesan padanya untuk menyelamatakan putri Ceant dari rencana bodoh perjodohan itu, dan dewa mawa menujukan sesuatu malapetaka yang bsear akan terjadi atas negeri itu kalo perjodohan itu masih saja terus berlanjut.
Olehnya cara satu-satunya Tendy harus mengenapi ramalam yang sudah lama di ramalakan oleh beberapa pendeta bakal negeri itu.
 Taka lama setelah Tendy tersadar salah seorang dari tim dokter segera menghubungi jendral Robert untuk memsatikan kalo itu adalah anakya.
Sesusai mengecek dan memastikan jendral Robert mendapati memeng benar itu adalah anaknya dan jederal Robert tidak menunggu lama menjelaskan pada tendy kalo dirinya adalah anak dari jendral Robert.
Kekraban ayah dan anak yang sudah berpisah bertahun-tahun berlangsung selama seminggu itu sampai kedaan tendi benar-benar pulih, dan nampanya pula melahirkan keputusan bakal Tendi memohon pada ayahnya untuk pergi menyelamatkan Putri Ceant yang direbut dari diirnya.
Ditempat yang lain persiapan bakal pernikahan Putri Ceant begitu sangat meriah pasalnya kedua kerjaan itu sudah menyediakan minuman memabukan bakal menjamin semua undangan dari kedua kerajaan itu.
Tak tanggung-tanggung pesta pernikahan itu akan di gelar selama 7 hari dan selanjutnya hari ke tujuh akan dilangusngkan inti dari pernikahan yakni dengan menggoreskan darah dari jari kedua mempelai ituk tercurah pada satu wadah tempayan kecil dan dengan demikian kedua pasangan sudah di anggap suami istri, di sisi lain saat upacara ritual itu sudah berlangsung mengoreskan dan keluar darah maka ramalam kehancuran negeri itu akan dengan cepat akan terjadi.

Tendy dan pasukan bumi menyerang
Hari pernikahan putri Ceant dan Pangeran Conras Enam hari lamamnya sudah terlewati pesta pora pernikahan besar itu, dan hampir seluruh negeri kerajaan mawa bahkan semua tentara dari kedua kerajaan itu sedang lengah dan mabuk-mabukan tak sadarkan diri.
Di tempat lain Tendy dan 200 pasukan tentara bumi bersenjata canggi dan lengkap sudah siap mnyelinap masuk dengan diam-diam ke dalam istana.
Mereka mendapati semua tentara dan para undangan sedang tertidur dan sibuk dengan pesta mereka. Sementara itu 200 tentara sibuk menembaki semua tentara kedua kerajaan itu dengan senjata jraing yakni senjata yang jika ditembakan akan mengekuarkan peluru tali bergelombang listrik  berwarana cahaya biru pekat, seusai melumpukan targetnya hingga tak berdaya dan diperdiksi akan bisa sadar setelah tiga hari tak sadarkan diri.
Selaian itu senjata itu akan mengubah tegangannya mejadi gelombang eletromagnetik dan merekatkan korbanya dimana tempat ia terjatuh dan akan menempel seperti lem yang asangat rekat dan rekatanya tidak sama sekali kompromi dengan grafitasi planet itu.
Semua tentara kedua kerjaan itu sudah tak berdaya dan lumpuh total selama tiga hari lamanya sedangakan para masyrakat kerjaan tidak tahu apa yang sedang terjadi yang merka tahu besok pagi mereka akan menyambut pewaris kerjaan yang baru akan menampakan diri di menarah untuk upacara akbar penyambutan.
Malam itu semua tentara memang sudah tak berdaya kecuali raja Gion dan pangeran Conras yang kebetulan merka saat itu sedang tertidur karena mabuk di tempat khusus para bangsawan, sedangakan Putri Ceant bersama ratu Dias sedang berda di kamarnya bersama para dayangnya.
Di pagi hari, hari ketuju pesta itu, raja Gion terbangun dan mendapati semua para undangan dan puluhan ribu tentara dari kedua kerajaan sedang tak berdaya tak terkecualai semua para pelayan pesta.
Dan dengan sangat terkejut raja Gion pergi menghampiri pangeran conras dan mebangunkanya dan pengeran conras dan raja Gion berusaha membangunkan pula semua korban yang masih bernafas itu namun merka sangat heran semua orang sulit untuk digeserkan dari tempat mereka berbaring tak sadarkan diri.
Di luar gerbang istanah pagi itu sudah terdengar sorakan suara dari jutaan para masyarakat kedua kerajaan itu untuk menantikan pemimpin baru mereka, namun di dalam istanah masih saja sangat sunyi senyap seperti tak ada orang di dalamyanya.
Dengan berlari-lari heran kian kemari sambil mencoba menyadarkan semua korban, pangeran conras mendapati tendy dan pasukannya sedang beristrahat karena berusaha mencari raja gion dan pangeran conras merek tak kunjung menemukan.
Pangeran conras ketakutan saat melihat Tendi dan pasukannya yang berkostum aneh berwarna putih dan bersenjatah aneh lengakap, dengan tiba-tiba pangran conras berlari ketakutan menghindari tendy.
Namun tendy  dan pasukannya tetap mengejar pangran conras dan mendapati pangrean conras terkepung besama dengan raja gion.
Kini mereka tidak berdaya dan raja Gion berketuk lutut da meminta pengampunan belas kasihan supaya tendy tidak membunuhnya, sedangakan pangeran conras berhasil melarikan diri dari kepungan itu.
Saat sementara Raja Gion dan Tendy bernegosisi rombongan ratu Dias dan putrid cean serta dengan para dayangnya masing yang sudah siap dengan terpakasa akan melanguskan pernikahan itu, namun mereka heran pula semua orang kelihatanya sedang tertidur pulas seakan tidak siap mengikuti ritual pesta.
Dengan gaun kebesaran Putri Ceant menadapati ayahnya berlutut memohon ampun pada Tendy, dengan segera bergegas Putri Ceant segera mendekati ayahnya dan memohon pula supaya tendy tidak membunuh ayahnya.
Semtara itu disaat aksi dramatis keluaraga itu sedang berlangsung Jendral Robert datang dengan pesawat patroli berukuran sedang, dan mendapati Tendy sedang memegang kendali.
Jendral Robert dengan ramah turun dari pesawat patroli berusaha menghentikan tindakan Putrid Ceant dan Raja Gion yang sedang berlutut di depan putranya.
Jendral Robert meminta supaya Raja Gion Putri Ceant berdiri, tak lama setelah mereka berdiri Tendy memeluk Ceant dan gesture wajah Putri Ceant sangat terlihat bahagia dan itu disaksikan semua mereka yang ada di situ tanpa terkecuali Ratu Dias, dan Raja Gion serta ayah Tendy.

Raja Gion sudah memngakui kekalahannya dan dia sudah mengakui kesalahanya kalo ramalan dari leluhurnya itu memang benar terjadi dan dirinya dapati putrinya memang harus memerintah bersama dengan Tendy dengan gaya pemerintahan yang berbeda.
Pertemuan itu diahiri dengan pernikahan yang di pandu langsung oleh Pendeta Waros dengan suasana sangat sunyi namun dengan sdikit teriakan terdengar sorak jau dari luar istanah oleh jutaan masyrakat kerajaan yang menantikan pemimin baru mereka.
Seusai ritual pernikahan itu semua keluraga Tendy dan  Putrid Ceant serta pasukan tentara bumi menampakan diri di menarah yang mengangah langsung terpapar telrlihat oleh para jutaan masyrakat yang sangat senang dengan pemimpin baru mereka.
Di atas menarah pelantikan Tendy bakal menjadi raja pun dilangsungkan oleh Raja Gion dipandu oleh Pendeta Waros, saat itu juga Raja Gion melepaskan makotahnya bersamaan dengan istrinya Ratu Dias dan meletakan pada kepala pewaris tatah merka masing-masing.
Dan teriakan para masyrakat tak tertahankan bahagia melepaskan burung merpati secara serentak hingga langit istanah tampak hitam dengan burung merpati berwranah merah yang dilepaskan oleh jutaan waraga.
Pemerintahan Raja Tendy dan Ratu Ceant sanngat berlansung sanngat sejaterah tercatat tak ada kerajaan lain yang mampu menyaingi kekayaan mereka dan kekuatan tetntara mereka, bahakan dalam pemerintahanya kerjaan mawa sudah tidak indentik dengan warnah merah yang berlebihan.
Kini kerjaan itu diwarnai dengan semua warna yang umum di liahat saat di bumi, dan teknologi di bumi pun diterpkan oleh jendral Robert di negeri itu, tanpa terkecuali penggunan alat eletronik setiap hari dalam menlangsukan hidup, itu terlihat di kamar Raja Gion pun dirinya sangat gemar menyaksikan filem kartun favorit anak-anak balita di bumi.
Para tentara bumi pun sudah banyak yang menikah dengan wanita-wanita kerajaan mawa hingga menetap di planet itu.
Selain itu system pemerintahan pun raja tendy mengadopsi system pemerinthan Kerjaan negara Inggris yang ada di bumi, itupun dirinya lakukan kerena untuk menghormati mendiang ibunya yang berkebangsaaan Inggris.
Di tempat lain Pangran Conras merncangakan rencana bakal mengahncurkan Raja Tendy dengan kejaayaannya. TEN
TAMAT……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan Pria Menangis Karena Wanita

Ini Dia Budaya Unik “Padungku” di Poso

Kabupaten tertua di Sulaewesi Tengah