URUS SURAT PINDAH, Oknum Sekdes Persulit Warga


SULAWESI HEBAT - Kepengurusan dokumen kependudukan dinilai cenderung berbelit-belit. Hal ini dilakukan oleh salah satu oknum sekdes di Kecamatan Pamona Selatan, Desa Boe Kabupaten Poso yakni JS.

Pasalnya saat penulis hendak berniat membantu saudaranya tuk mengurus surat pindah penduduk, JS malah mempersululit penulis dengan alasan kalau saudara penulis tidak bisa pindah karena tidak terdaftar di Kabupaten Poso, pada hal saat penulis melakukan pengecekan online di salah satu kantor dukcapil kalau saudara dari penulis masih terdaftar sebagai warga Kabupaten Poso.

Namun terdaftarnya saudara penulis di Kabupaten Poso malah disangkal oleh oknum sekdes yakni JS, hingga oknum tersebut mempersulit dengan menyuruh penulis melakukan penerbitan KK baru selanjutnya akan bisa di keluarkan dari dari KK tersebut.

"Kamu harus urus dulu kk baru terus masukin nama orang uang berangkutan yang akan pindah, terus di keluarin lagi terus kamu buat lagi kk baru, seperti itu" jelas JS saat di hubungi lewat telepon.

Hal ini tentunya mempersulit penulis dimana penulis harus kembali melakukan dua kali penerbitan KK yakni setelah saudara penulis terdaftar kembali selanjuntnya akan di hapus kembali dengan lagi melakukan penerbitan KK baru karena saudara penulis telah di keluarkan dari kartu keluarga pertama.

“Kepengurusannya memang harus begitu, tidak bisa kalau orang yang bersankutan belum dimasukan di kartu keluarga,” jelas oknum.

Oknum sekdes yakni JS meyakinkan kalau dengan dua kali melakukan penerbitan KK adalah salah satu jalan demi persaratan untuk mengeluarkan surat pindah dari saudara penulis. Sebenarnya persoalannya sederhana, penulis hanya ingin meminta dibuatkan surat pindah selanjutnya data saudara penulis tinggal dikelurkan dari terdaftarnya di Kabupaten Poso, namun oknum Sekdes malah mengakui kalau saudara penulis tidak terdaftar lagi di Kabupaten Poso.

Saat penulis mencoba menginformasikan kalau saudaranya saat ini masih terdaftar didata base sebagai warga kabupaten poso, namun JS malah menutup telpon saat pembicaraan sedang berlangsung.


Di ketahui pula jarak kantor Dukcapil kabupaten poso dan desa tempat penulis berjauhan butuh waktu 5 jam lebih perjalanan menggunakan mobil. TEN



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan Pria Menangis Karena Wanita

Ini Dia Budaya Unik “Padungku” di Poso

Kabupaten tertua di Sulaewesi Tengah