SULAWESI HEBAT - Maraknya aksi begal di Kota Palu di
akhir-akhir ini makin tak terkontrol bahkan para pelaku aksi begal ini
melancarkan aksinya meski disiang bolong.
Hal tersebut rupanya menambawa kekuatiran masyrakat
kota yang makin resah olehnya menganggap Kota Palu sudah tadak aman lagi,
hingga ada masyarakat yang mepertanyakan tugas polisi untuk memberi rasa aman
pada warga spertinya solusi pihak kepolisian selama ini tidak cukup ampu menaggapi
maraknya begal.
Sementara itu salah satu warga Kelurahan Talise
Valanguni Thoman (22) mengaku sudah mulai takut berjalan sendiri mengendarai
motor bahkan selalu was-was.
Dengan keadaan tersebut dirinya menyayangkan tugas
polisi selalma ini dalam mengatasi jenis kejahatan seperti begal ini dinilai
lemah dan lamban.
“sekarang ini, kita kalau keluar rumah sudah takut,
entah dia mau malam bahkan siang hari musti hati-hati, sekarang ini begal makin
tidak kenal waktu, seharunya polisi disiapkan jaga di setiap jalan yang rawan
ada begal supaya masyrakat aman, jangan kalau sudah ada korban baru bertindak,”
jelas thoman pada Sulteng Post Rabu (15/6).
Selain itu Thoman, menutarakan kekuatirannya jika
begal makin tak terkontrol bisa saja kota ini jadi kota yang menakutkan buat
semua warganya yang sudah tak memiliki rasa aman.
“Dulu di
Palu, kita biar pulang tengah malam dari kosnya teman tidak ada rasa takut sama
sekali, tapi sekarang sudah bedah dengan dulu, kita musti selalu waspada, tamba
kuatir saya le, dengan keadaan sekarang,” kata Thoman.
Lebih jauh, menurutnya tentu ini karena kurangnya
pihak berwenang menjalankan tugasnya memberi rasa aman pada warga, hingga para
begal makin leluasa melancarkan aksinya.
“Memang polisi selama ini telah berupaya tapi
menurut saya itu belum cukup maksimal, kan fakta dilapangan kita bisa liat,
biar disiang hari itu para begal masih saja ada, seharunya polis meperkecil
ruang gerak begal dengan solusi yang lebih ampuh,” saran Thoman. TEN
Komentar
Posting Komentar