POSO - Salah satu objek
wisata di Sulawesi Tengah yang perlu dikunjungi menawarkan pesona alam yang
eksotis dan penuh dengan peninggalan bersejara dari Abat Ke 14 ini, yakni
tepatnya ada di Kabupaten Poso Kecamatan Lore Selatan dan Kecamatan Lore Barat.
Ngamba Bada masyarakat
lokal disini menamakanya, Ngamba Bada seperti Basakom yang dikelilingi oleh
gunung-gunung yang hijau menawan nan eksotis serta padang ilalang yang
terbentang luas menghijau seperti padang di dunia dongeng.
Pada wisata alam Ngamba
Bada ini, kita akan dimanjakan dengan puluhan patung megalit yang konon katanya
sudah ada sebelum para leluhur suku Bada bermukim di daerah ini.
Masyarakat lokal
mempercayai patung-patung ini, memiliki nilai primitif yang sanagat tinggi dan
sering dikait-kaitkan dengan keberuntungan jika para wisatawan yang dari luar
datang dengan tujuan yang mulia, pasati sang pengunjung akan menadapatkan
banyak keberuntungan, maka sebaliknya jika pengunjung datang dengan tujuan yang
tidak baik, masyarakat suku Bada mepercayai orang itu tidak akan selamat dan
banyak mendapat musibah.
Objek wisata yang
memakan waktu 9 jam perjalanan darat dari ibu kota provinsi sulawesi tengah
yakni Kota Palu hingga ke Ngamba Bada ini, perjalan yang cukup terbilang jau
akan di terbalaskan saat kita sudah mulai memasuki Lembah Bada (Ngamba Bada),
kabut yang keluar dari hutan-hutan lindung yang berlumut seakan memberi pesona
hawa dingin yang ramah.
Ngmba Bada terbagi dua
kecamatan, Kecamatan Lore Selatan dan Kecamatan Lore Barat yang di belahi oleh
aliran sungai Laeriang yang merupakan sungai terpanjang dan besar di Sulawesih
Tengah.
Selain itu masyrakat
lokal lembah bada ini masih memegang teguh adat dan budaya mereka yang di
padukan dengan nilai riligius masing-masing, masyarakatnya terbilang ramah jadi
tidak heran jika kita berkunjung di Tanah Bada ini akan banyak kita temukan
Wisatawan Mancanegara baik dari eropa maupun amerika.
Masyarakat yang
berpenduduk 9000 lebih di dua kecamatan ini rata-rata bermata pencarian sebagai
petani kebun dan sawah, diataranya mereka saat Sulteng Post temui, banyak yang
menglukan partisispasi pemerintah pada kekayaan alam dan pesonanya yang masih
sulit untuk di kunjungi.
Bagaimana tidak dari 14
desa di dua kecamatan ini masih memiliki akses jalan antar desa yang masih jau
dari harapan, pasalnya sudah beganti-ganti pemimpin di kabuparten Poso dan di
Sulawesi Tengah, mereka belum juga mendapatkan fasilitas pembangunan
infaksrtuktur jalan baik.
Saat kita memasuki ara
jalan dari Kota Tentetena ke arah Bada memang jalanya terbilang sudah baik,
namun setelah tigapuluan kilo meter terlalui sekan kita akan di tantang dengan
adrenalin yang cukup ekstrim dengan akses jalan yang tidak memadai, kerikil dan
batu-batu yung hampir besar, serta air gunung yang melintasi sepanjang jalan,
akan tidak jarang kita selalu temui.
Akibat akses jalan yang
buruk itu masyarakat dua kecamatan tersebut sering mengalami, banyak pasien
yang hendak di rujuk ke rumah sakit di Kota Tentena, dengan penuh menyesal
masih banyak yang meninggal dunia saat dijalan, seperti ibu yang sulit
melahirkan dan beberapa penyakit yang parah yang tidak bisa di tangani oleh tim
medis yang ada di dua kecamatan itu.
Dokter yang adapun
masih cukup terbilang kurang yang ada hanya dua dokter saja yakni dokter gigi
dan satu dokter umum serta beberapa tenaga bidan dan perwat lainya.
Memang menyedikan tapi
sudah itu yang sering terjadi di Ngamba Bada ini, potensi wisata alam yang
indah luar bisa ternyata tidak menjadikan titik perhatian pemerintah untuk
menggali potensi untuk membangun perokonomian masyarakat yang ada di daerah
Ngamba Bada yang penuh pesona ini. TEN
Stenlly
Ladee dan Anto melaporkan dari Poso Sulawesi Tengah.
Komentar
Posting Komentar